Selasa, 03 Maret 2009

Tangisan tobat Syahid kecilku

Tidak biasanya aku pulang sore. Banyak masalah-masalah perusahaan yang cukup menguras energi & pikiranku. Sekitar jam 17.30 aku sampai dirumah mungilku. Di teras depan. Di bangku kayu sedikit reyot itu, tampak Syahid kecilku sedang duduk dengan mata merah. Oh..baru bangun tidur rupanya. Belum sempat menyambut kepulanganku, spontan dia melompat dari bangku menyambut ajakan mbaknya jalan-jalan naik sepeda. Aku hanya tersenyum melihat tingkahnya.

Berselang beberapa menit kemudian, saat aku keluar dari kamar mandi. Terdengar sayup-sayup suara tangis Syahidku diatas tempat tidurnya, aku sedikit kaget. Tapi seperti biasanya, kupikir telah terjadi perang antara dua insan dengan frekwensi berbeda yang satu 10 tahun (mbaknya) dan Syahid yang masih 5 thn. "Syahid kenapa?" tanyaku kepada Umminya yang sedang masak untuk makan malam kami. Sambil masak, "Iya, tadi diakan baru bangun tidur, terus diajak main sepeda sama Nadhila. Ternyata dia belum sholat ashar. Pas dia inget langsung lari pulang, terus wudhu, eh pas mau sholat kedengeran adzan. Jadi sekarang nangis deh" kata Umminya.

Memang sejak sekitar umur 4 tahun kami menemukan hal yang luar biasa pada diri Syahidku itu, dia tidak pernah meninggalkan sholat. Dan sholatnya pun tanpa harus disuruh. Sering juga ikut sholat berjamaah di masjid bersamaku. Sesekali justru dia bertanya, "sudah adzan belum mi..?" padahal waktu sholat masih beberapa jam lagi.

Allahuakbar, subhanallah...subhanallah spontan hatiku berdecak. Kudekati Syahid kecilku yang punya jiwa besar itu. "Oo..gitu.." ku coba mendekatinya. "Syahid terlambat sholat ya ?" tanyaku memancing pembicaraan. "Iya..tadi mbak Iya (panggilan akrab mbaknya) ngajak Aik main, mbak Iya ngajak mainnya lama banget, jadi Aik terlambat sholat" sambil terisak-isak menyalahkan mbaknya. "Ya sudah. Syahid gak sengaja kan?", "iya....." jawabnya spontan . "Ya sudah, sekarang Syahid ikut Abi sholat ke mesjid ya, nanti setelah sholat magrib Syahid sholat ashar, terus minta maaf sama Allah ya...!". " Iya..." bersemangat sambil mengambil sarung birunya.

Ada getaran yang luar biasa dalam hatiku, mataku berkaca-kaca nyaris netes membasahi pipiku yang baru saja kuseka dengan anduk. Semua masalah kantorku tereleminasi sesaat dengan kejadian tadi. Kebahagian yang luar biasa menembus batas kebahagian saat dapat informasi perusahaanku menang tender proyek besar. Aku bersyukur, berdzikir berulang ulang sepanjang perjalanan ke mesjid bersama Syahid kecilku. Tak terbendung juga akhirnya air mataku mebasahi pipi melebihi basahnya bibirku mengagungkan AsmaNya. Allahuakbar-3, subhanallah-3, alhamdulillah-3. Ya Allah terima kasih atas episode yang Engkau karuniakan ini. Sungguh Engkau maha pengasih lagi penyayang. Engkau hibur hatiku dikala perusahaanku banyak mendapatkan ujian dariMu yang membutuhkan semangat & kekuatan melalui nikmat seperti ini.

Setelah sholat magrib sempat kutanya, "gimana Syahid udah sholat ashar ?, terus udah minta maaf sama Allah?" "sudah" jawabnya kegirangan. Aku tersenyum bahagia yang siapapun tidak akan dapat merasakannya kecuali mengalaminya langsung. ya Allah jadikan Syahid kecilku termasuk diantara hamba-hamba yang sholeh & pemimpin bagi orang-orang yang bertaqwa. Amin..ya Robbana

Tidak ada komentar: